Minggu, 17 Juli 2011

Sepasang Bola Mata

Malam itu, aku melewati lorong yang gelap
berjalan dengan tubuh tegap
tak ada rasa takut sedikit pun
tak ada yang istimewa dari perjalanan ini
sepertinya kata-kata itu sudah tidak berlaku lagi
karena di ujung jalan sana
ada sesosok wanita, berdiri, bertubuh tinggi, berambut panjang,
dan pakaian terlihat serba hitam
tapi itu tidak membuat ku takut
walau arah bola mata itu menusuk biji mata ku.
Setelah aku sampai di ujung jalan
jantung semakin berdebar-debar
hati ini terasa membesar
ada aura terpancar begitu indah
cahaya wajahnya terpancar diterpa gelap
matanya memperlihatkan keindahan
kekuatan, dan keyakinan
aku merasa darah ini mengalir deras
ketika bola matanya menyodok masuk ke dalam mata ku
rasa segar menyelimuti
bak bunga yang layu terkena air sejuk begitu menyejukkan.
Aku memandangnya hanya sekilas
tabrakan bola mata tak dapat ku hindari
walau hanya sekilas tapi sangat berbekas
membuat ku ingin mengulangi nya
akan indah nya bola mata orang yang aku cinta
kau tidak hanya indah tetapi juga istimewa
sempat aku merasakan curiga
kepadamu yang aku cinta
tapi kini semua sirna
karena sepasang bola mata
dapat menghancurkan dinding curiga
kini ku mulai merasa
engkau tiada duannya..

*Do Sa Ki Ni Sirna

0 komentar:

Posting Komentar