Minggu, 17 Juli 2011

Sepasang Bola Mata

0 komentar
Malam itu, aku melewati lorong yang gelap
berjalan dengan tubuh tegap
tak ada rasa takut sedikit pun
tak ada yang istimewa dari perjalanan ini
sepertinya kata-kata itu sudah tidak berlaku lagi
karena di ujung jalan sana
ada sesosok wanita, berdiri, bertubuh tinggi, berambut panjang,
dan pakaian terlihat serba hitam
tapi itu tidak membuat ku takut
walau arah bola mata itu menusuk biji mata ku.
Setelah aku sampai di ujung jalan
jantung semakin berdebar-debar
hati ini terasa membesar
ada aura terpancar begitu indah
cahaya wajahnya terpancar diterpa gelap
matanya memperlihatkan keindahan
kekuatan, dan keyakinan
aku merasa darah ini mengalir deras
ketika bola matanya menyodok masuk ke dalam mata ku
rasa segar menyelimuti
bak bunga yang layu terkena air sejuk begitu menyejukkan.
Aku memandangnya hanya sekilas
tabrakan bola mata tak dapat ku hindari
walau hanya sekilas tapi sangat berbekas
membuat ku ingin mengulangi nya
akan indah nya bola mata orang yang aku cinta
kau tidak hanya indah tetapi juga istimewa
sempat aku merasakan curiga
kepadamu yang aku cinta
tapi kini semua sirna
karena sepasang bola mata
dapat menghancurkan dinding curiga
kini ku mulai merasa
engkau tiada duannya..

*Do Sa Ki Ni Sirna

Sebuah Rasa

0 komentar
        Rasa sakit yang aku alami setiap harinya, selalu aku lupakan dengan senyum dan tertawa bersama sahabat
rasa sakit itu hilang ketika ku dekat dengan mereka, tapi ketika kita pulang ke rumah masing-masing
aku mulai membayangkan rasa sakit itu muncul, aku tak kuat jika harus berpisah dengan para sahabat karena yang aku punya hanya mereka yang mengerti aku hanya mereka.
tidak ada yang menyayangi ku selain para sahabat itu karena mungkin aku tak cukup pandai untuk menjalin hubungan dengan seorang gadis, dalam hati kecil ku, aku menginginkan ada seseorang yang mau menjalin hubungan dengan ku.
aku tidak menginginkan apa pun dari sang gadis yang aku ingin kan hanya kasih sayang dan perhatiannya pada ku, sejauh ini, aku belum pernah merasakan kasih sayang seorang wanita entah itu Ibu atau Pacar kecuali nenek ku.
aku ingin punya pacar bukan semata-mata untuk bersenang-senang bukan pula untuk menyakiti atau membuangnya setelah tidak manis lagi, melainkan aku ingin bersama selamanya.
aku ingin dia bisa membuat ku lebih semangat, berjuang, ada yang memperhatikan, dan menyayangi ku selamanya..
aku menjalani hubungan untuk serius tidak untuk main-main maka dari itu, aku tidak mau salah langkah dalam mengambil dan menilai seorang gadis karena aku hanya ingin memilih satu langsung yang terakhir tidak ada yang kedua atau yang lainnya..
sebenarnya banyak wanita yang ingin masuk dalam diri pribadi ku*, tapi aku menahan, aku menilai, dirasa tidak cocok tidak akan aku ijinkan.
sejauh ini belum ada yang menarik hati ku dengan begitu jauh hanya sebatas sahabat saja
tak ada yang cocok apalagi dijadikan pacar, tapi penantian dan penilaian ku datang, seorang gadis kecil(bukan dalam fisik) menyita perhatian ku. Dia begitu anggun, manis, lembut, dan agak keibuan. Aku menyukai yang seperti itu.
entah kenapa dulu aku menyukai wanita yang lebih dewasa, tapi kini setelah dia hadir disetiap hari ku, aku pun beralih ternyata pesonanya tidak bisa hilang dalam diri ku, sungguh aku menyayanginya jauh dari kata mencintai, aku ingin bersama dan memilikinya..
tapi apakah gadis itu tau jika aku mencintai dan menyayanginya??
aku harap dia merasakan apa yang aku rasakan aku ingin memiliki mu seutuhnya.

by harapan cinta.

*bukannya sombong.

Minggu, 10 Juli 2011

Masih Ada Looch..

0 komentar
Kkkkrrriiiing...kkkkriiiiiing...kkkkrrrriiing...
Alarm ku berbunyi waktunya berangkat survei tempat ujian. Selesai beres-beres aku langsung bergegas melangkah keluar, dengan langkah pasti aku melewati setiap gank dan sudut rumah yang masih sepi.
###
tttuuutttttt.....
Kereta commuter line baru saja lewat, aku sengaja tidak menaikinya karena aku memang membeli tiket ekonomi biasa.
45 menit berlalu yang datang terus commuter line, aku menikmati suasana stasiun..banyak orang yang sibuk dengan dunianya masing-masing, tiba-tibaibu-ibu tua datang menawarkan makanan ringan kepadaku, hhmm...aku sempat berpikir jika aku membeli itu ongkosku cukup tidak ya karena aku belum tau tempat ujian dan berapa ongkos yang harus aku keluarkan..
Akhirnya aku bilang tidak padahal aku merasa ingin membeli itu..
"Kereta ekonomi tujuan jakarta kota sedang diberangkatkan dari stasiun depok(depok lama).",terdengar begitu memekakan telinga suara bising customer care.
###
Kuping dan mataku sudah biasa mendengar dan melihat kebisingan serta kesemrawutan kota jakarta, polusi yang tidak menyegarkan pernafasan, metromini melaju kencang meninggalkan stasiun cikin, "Pasar genjiing...pasar genjiiing...",kata pembantu supir.
Aku pun turun dan kebingungan mencari angkutan untuk mencapai lokasi ujian. Aku menanyakan kepada bapak supir bajaj..
Aku:"Permisi Bapak mau tanya angkutan yang menuju smk 14 itu ke arah mana ya..?"
Bapak:"Dari sini naik mobil no. 45 turun langsung di depan sekolahnya"
Aku:"Ooh..Terima kasih bapak.."
Bapak:"Iya..samasama.."
Aku langsung naik mobil no. 45 tapi mobil ini ngetem lima menit berlalu, aku memutuskan turun dan naik bajaj bapak tadi.
Aku:"Pak saya naik bajaj bapak saja, berapa ongkosnya?"
Bapak:"hhmmm...Rp7000"
Aku:"hhmmm...lempengin aja pak 5000, gimana?"
Bapak:"Yah, jauh dek"
Aku:"Ayoo lach Pak..", dengan penuh harap.
Bapak:"Yaudah ayo naik.."
Suara bajaj begitu bising pertama kalinya aku naik bajaj mobil tua dari jaman belanda ini, sensasinya berbeda..
###
Pesan moral yang terkandung: Bapak tadi berhati tulus dan mulia karena ketika ditanya oleh ku dia menjawab dengan kejujuran tidak seperti halnya para supir yang lain ketika ditanya pasti bilangnya "jauh dek, ayo biar sama bapak aja, bapak anterin" dan pastinya akan dikenai tarif yang mahal, tapi bapak tadi tidak dengan kejujuran dia menjalani hidup ini...

Nenek

0 komentar
Mungkin itulah kata-kata yang sangat akrab dan berperan di hidupku ya aku hidup dan dibesarkan bersama nenek ku dikampung halamanku.Sejak perceraian itu tanda-tanda akan hidup sulit itu sudah terlihat
Kakaku duluan kabur kerumah nenekku aku yang tinggal dengan ibu asli dan bapak tiri begitu tidak nyaman, ingin rasanya mengikuti jejak kakak ku akhirnya ketika ibu ku pergi entah kemana meninggalkan ku, aku tinggal bersama nenek(dari ibuku) tapi aku juga tidak nyaman karena yang baik hanya nenek (dari ayahku), akhirnya aku kabur dan pergi ke rumah nenek dari bapakku, entah kenapa aku mulai bisa tersenyum walau hidup sederhana,setelah lulus SDN aku dibawa bapaku ke Depok d isinbilah penderitaanku dimulai hidup dengan ibu tiri, makan bagaikan makan paku, minum bagaikan minum air raksa, tidur seperti diatas durian, serba tidak enak..
kini 7 tahun berlalu, aku telah dewasa telah kuliah (walaupun dari SMP-Kuliah tidak mengeluarkan biaya apapun karena dapat beasiswa) tapi ibu tiri ku seakan tidak rela, seakan-akan dia telah membesarkan ku dengan jerih payahnya,padahal dia tidak bekerja apapun, 7 tahun hidup dalam belenggu tentu tidak singkat, sekarang aku merindukan sang nenek yang membesarkan ku berjasa dalam hidupku ..aku merindukannya..ingin memeluk kulit keriputnya..sekarang nenekku tidak seperti dulu yang masih sanggup bekerja, kini telah renta dia membutuhkan ku..
aku ingin pulang.. bertemu sang penyelamat hidupku..nenek tercinta semoga engkau kelak diterima disisinya..

Senin, 04 Juli 2011

Lagi

0 komentar
Akhirnya, sesuatu itu muncul
Awalnya terdengar menggairahkan
Tapi kenyataannya menyakitkan.

Aku mencoba membuka
Mata ini lebar-lebar
Begitu mengetahui yang sebenarnya.

Mencoba tegar dan bertahan
Meski memang badan ini
Tak lagi bernyawa beberapa menit.

Aku menghela napas begitu panjang
Terdengar seperti telah berlari
Begitu jauh dan kelelahan.

Di tengah jalan
Kaki ini tertusuk duri yang sangat tajam
Menyayat kulit tanpa ampun
Darah tak hentinya bercucuran
Dan badan ini tak kuasa menahan sakit yang amat sangat.!

Aku harus tetap berjalan
Walau dengan terpincang-pincang
Menyusuri jalan setapak, gelap, licin, dan berbahaya.

Aku tidak boleh kehilangan arah
Karena itu akan berakibat buruk.
Aku harus lebih bersabar
Fokus menatap kedepan
Ya Allah berikanlah cahaya-Mu
Dalam mengarungi jalan ini.

Sungguh, jalan ini membuatku jauh lebih buruk.
Apa gerangan yang Engkau rencanakan ?
Sesuatu yang indahkah?
Apa memang ini takdir yang harus aku terima ?
Dimanakah letak keindahan itu ?

Aku mulai bangkit
Tapi jalan ini semakin menyempit
Menyulitkan ku berjalan dengan kaki terluka.
Sekali Lagi aku merasakan kesakitan ini..
Sakit luar biasa..

Aku pun mulai merasa gerah
Dengan tingkah laku orang yang tak menginginkan ku
Berlaku kurang ajar
Dan selalu membuat ku kesal.

Aku mulai merasakan ketidakmampuan
Dalam menjalani hidup ke depan
Haruskah aku akhiri ini semua..
Tentu saja tidak!

Karena ini belum berakhir
Jika aku mati pun tidak menyelesaikan masalah ..
Inikah hidup ?

Dunia...

Tempatku bersedihria ..
Salam Semangat Sobat..