Minggu, 24 Juni 2012

'Kaka'

0 komentar
Awal semester dua adalah awal dimana aku tahu, aku tahu sesuatu tentang dirimu, sedikit demi sedikit aku mulai memperhatikan mu, menilai mu, bahkan mencoba untuk memiliki mu.. semester dua memasuki tengah semester, dimana acara kita berlangsung dengan kemeriahan yang dibuat-buat tapi itu sungguh menarik, banyak kendala yang terjadi didalam acara itu, terutama tentang SDM yang kurang memadai dibagianku. acara berakhir dengan evaluasi yang menyenangkan, aku mulai semakin tertarik dengannya, gayanya, sikapnya, pengontrolan emosinya, bahkan kesederhanaan dalam dirinya membuatku semakin yakin dia wanita pilihanku. diakhiri dengan makan bersama acara pun dibubarkan, entah kenapa aku semakin yakin dan berani jika kamu itu memang pasti terbaik bagiku, setelah semua berlalu dan aku menahan diri untuk tidak terpancing emosi (bahagia, senang, suka, duka, sedih, galau) ketika dekat dengan mu, menghampiri mu, memandangi mu, dan makan bersama mu adalah cerita indah yang ingin ku bukukan. tak jarang aku merasakan bahagia yang meluap ketika hand phone ku berdering menandakan sms masuk dari mu, terkadang aku bignung harus membalas dan bersikap bagaimana untuk tetap menjaga agar luapan bahagia ini terlihat wajar dan tak harus ada pengungkapan. makin hari terasa ubun-ubun ku memuncak, memanas karna merasakan ketidakpastian hati, merasa tak pernah dipandang, dilihat, dan disayang, bahkan kamu terlihat acuh, dingin, dan egois. Aku tak menyangka jika kau mampu bertahan sedemikian rupa, mempertahankan ketidakpastian hati, aku saja baru beberapa minggu menahannya terasa perih menyiksa.
Aaah.. sudahlah.. Aku tak tahan lagi melihat kedinginan mu itu, aku harus melakukan sesuatu! Ya.. Itulah.. yang akan aku lakukan yaitu kejujuran, aku mulai mengatakannya tapi tanggapanmu tetap saja sedingin temperatur dimusim salju, aku tak mengerti entah kenapa kamu selalu mengacuhkan sinyal baik ku.
setelah kejujuran terjadi aku mulai mengerti kehidupan dan hatimu, tapi aku yakin itu bukan kehendakmu, kamu lebih memilih menyiksa dirimu dan orang lain padahal kamu sendiri tidak menginginkan itu. bangkitlah wahai 'kaka' aku mengerti, aku ini junior mu, tapi jangan kau pernah anggap aku ini hanya anak kecil ingusan dan bau kencur, aku ini lelaki.. menuju kearah pria dewasa. sampai kapan kau bigini, menutup sinyal dari segala arah setidaknya kamu membutuhkan sentuhan-sentuhan kasih sayang dari lelaki jangan sampai kamu menyesali perbuatan yang telah kau lakukan demi ego pribadi. aku yakin aku mampu bersamamu.. kita hadapi ini bersama demi kebahagiaan kita..
..........................untukmu 'kaka' yang aku cinta......................

Sabtu, 09 Juni 2012

Komitmen Cinta

0 komentar

Malam sejatinya membuatku terasa mengantuk, tapi berbeda dengan malam ini
Malam dimana  hati saya tergugah, tersungkur untuk cepat berkata-kata
Dan memberitahukan yang sesungguhnya, bahwa saya sangat ingin dicinta
Rasa ini memang tumbuh, dan semakin membuatku kelu akan kenyataan ini
Apalagi saat dimana kamu masih memikirkan masa lalu
Masa saat kamu malu dan ragu, tapi kini aku ingin memberikan perubahan
Bahwa aku memang menginginkan kamu, kamu boleh membenci ku
Jika ini hanya omong kosong dikemudian hari, aku tak seperti yang lain
Yang mereka anggap kepuasan, keadilan, dan tuntutan
Aku hanya berusaha ingin menjadi diriku yang mampu memberikan komitmenku
Akan cinta yang ku punya kepada dirimu, kau tak akan menyangka
Bila cinta tumbuh begitu indah, dimana saja, kepada siapa saja
Tak akan ada batasan kasta, sosial, jenjang kuliah, bahkan usia
Cinta mengalir begitu saja, sampai pada akhirnya
Titik jenuh itu terjadi, dan menjadikan diri ingin mengaktualisasikan hati
Betapa besar dan suci cinta ini
Tak usah kau tutup mata hati mu, karna ku tahu kau juga menyayangi ku
Aku yakin kita dapat bersatu.

Sabtu, 04 Februari 2012

Kemelut Di Hati

0 komentar
Sungguh aku tak menyadari betapa rasa ini mulai membebani..
Aku tak percaya jika memang ini terjadi terlalu dalam menimpaku.
Aku yakin ini hanya mimpi dan khayalan buruk ku saja.
Jika memang ini yang aku lakukan dengan sengaja.
Mungkin aku memang berhak menerimanya.
Kenapa harus ada aku diantara kebahagian kalian.
Aku tak kuat bahkan menahan ini semua dengan penyangga apapun.
Aku merasa bersalah dan tak ingin mengulanginya lagi.
Engkau memang tak layak lagi denganku.
Aku memang tak baik untuk mu.
Kebahagianmu itu membuatku sakit.
Hati ini tak pernah berubah dengan keadaan yang terus seperti ini
Membuatku semakin merasakan malu yang teramat dalam.
Ini semua salah hujan, yang menumbuhkan biji kebahagian.
Tapi lebih sakit lagi ketika tidak mendapat sinar matahari.
Sejatinya, keduanya harus saling melengkapi.
Tapi tidak untuk biji baru ku yang malang.
Ia disiram dan ditinggal begitu saja.
Tanpa ada yang mau merawatnya.
Bahkan ditengokpun tidak.
Apalagi belalang cecunguk disekitar, ikut menjadi hama.
Semakin tak karuan bentuk sang biji pohon malang.
Diterpa angin semakin tak kelihatan.
Sekarang ia sendirian, ditinggalkan dengan kebosanan.
Merasa tidak dilibatkan, akhirnya mundur ke jalan yang benar.
Biji itu akan terus sendiri, terkurung dalam sepi, hingga akhirnya mati.
Kecuali, ada matahari yang sudi menyinari wajahnya yang layu.
Tak ada lagi gairah untuk mengembangkan daunnya.
Jika matahari itu mampu untuk membangkitkannya.
Dia lah benar-benar matahari yang biji pohon itu cari.
Selama ini…
Hingga akhirnya mereka mati.
Dan menggantungkan harapan barunya
Di dalam biji baru yang mereka ciptakan.
Itu cita-cita sang biji pohon layu.
Sungguh malang nasib mu.

Senin, 02 Januari 2012

Terasa Sakit

0 komentar
Kabar itu,
 Membuat telingaku perih
 Membuat hati ini luka dan penasaran
Apa yang membuat dia setega itu sungguh
Luar biasa pergerakan dalam diam yang menikam
Terasa menyentuh ulu hatiku..terasa sakit memang ketika
itu terhembus bagai uap panas yang melumerkan gendang telingaku 
Apakah kau seorang manusia ?
Pantaskah kau disebut seorang wanita ?
Jika kau tak mempunyai hati dan perasaan
Aku mengenal wanita yang mempunyai rasa dan perasaan
Tapi, kau berbeda begitu kejam dan menikam
Jika aku buruk, tolong ungkapkan 
Jika aku tak pantas, tolong katakan
Jika kau tak sudi, tolong teriakan !
Kau bukan manusia atau pun
seorang wanitayang ku tau
kau MONSTER!
Monster berkulit tebal
yang hidup dirawa-rawa
Kau terlihat diam tapi begitu ada
kesempatan kau menikam dari segala arah 
tanpa ampun! Darahku kini mengalir
 mengental, menghitam, dan membusuk tertinggalkan
tidak ada tanda, tanda untuk melihatmu kembali sampai kapan pun
Jika memang itu yang terjadi, aku merelakan mu pergi
Dan tolong jauhkan mukamu dari mukaku!
Jauhkan bayang-bayangmu dari bayanganku
Tolong pergilah dan jangan pernah kembali!
Walau aku merengek sekeras apapun!
Karena aku tak sudi melihat
wanita monster
Sepertimu !!
женщина дика !!!
(кф)