Rabu, 23 November 2011

Sore itu..

0 komentar
Sabtu, 29-11-’11                                                                                                  Album: Dirinya satu

            Ketika sang fajar telah tenggelam
Ketika aku disibukan dengan adik kecilku
Beberapa saat perut telah membuncit
Menghilangkan selera makanku sore itu..
            Adikku merengek menangis
Meminta dipertemukan dengan sang pejuang
Pejuang yang benar-benar berjuang
Demi kelangsungan masa depan anak-anaknya
Ibu tiriku memang seperti itu..
            Ketika aku merindukan sesuatu
Sesuatu yang terkadang membuat
Hidupku kelu, penasaran, dan cemas
Dan mungkin saja sedikit kebahagiaan
Ditengah-tengah hitamnya penderitaan
            Sungguh ku tak menyangka hati ini
Terasa bahagia, begitu aku tau dirinya
Berjalan dengan anggun dan tegap
Seakan langkahnya begitu mantap
Menatap diriku dengan kelembutan yang tajam
Tak kuasa ku menolak tatapannya
Yang langsung menusuk dan menghentikan
Detak jantungku…
Hampir ku tak sadarkan diri, bahwa dia
berdiri dihadapanku saat ini
            Aku tak tau apa yang dia pikirkan
Bahkan perjalanan yang mantap itu pun
Tak pernah ku menyadarinya
Ketika dia sedang sibuk dengan kegiatannya
Aku mulai merayap mendekatinya
Seakan aku mampu untuk melakukan itu
Aku tak mengerti mengapa aku mampu melakukan itu
            Perut yang telah membuncit karena kenyang
Dipaksakan menyantapnya dengan penuh kelezatan
Percobaan yan kulakukan membawa angin kebahagiaan
Tapi, angin itu dinodai oleh suara berbisik yang mengerikan
Seakan aku akan tenggelam didalam gemerisik suara itu
Yang membuatku sesak tidak bisa bernafas
Tubuh ini terasa kaku ketika suara itu menyebut
Namaku dan dirinya..
            Aku heran mengapa ia menatapku seperti itu
Ketika namanya dan namaku bersatu
Apakah itu sebuah kebahagiaan atau kesuraman?
Yang membuat hati ini semakin menderita
Menderita… menderita… dan menderita…
Ah… entah sampai kapan….
Terasa begitu kentalnya penderitaan..
            Maaf jika kau dipermalukan
Aku memang tak menduga itu
Aku pun tak tau mengapa mereka tahu
Antara diriku dan dirimu..
Sungguh tak sedikit pun berkata-kata
Kepada siapa pun tentang kamu
Yang memang tersimpan rapih didalam hatiku yangterdalam
Tak mungkinterkelupas kulit baja yang menyelubunginya..
Aku tak kuasa menahan amarah
Amarah yang begitu membahagiakan
Bercampur sebuah kekecewaan
Semoga kau mau memaafkanku
Dengan rasa tulus melalui hati dan cintamu
Aku tak bisa melepaskanmu..
Karena kesabaranku adalah seluruh cinta mu…