Minggu, 10 Juli 2011

Masih Ada Looch..

Kkkkrrriiiing...kkkkriiiiiing...kkkkrrrriiing...
Alarm ku berbunyi waktunya berangkat survei tempat ujian. Selesai beres-beres aku langsung bergegas melangkah keluar, dengan langkah pasti aku melewati setiap gank dan sudut rumah yang masih sepi.
###
tttuuutttttt.....
Kereta commuter line baru saja lewat, aku sengaja tidak menaikinya karena aku memang membeli tiket ekonomi biasa.
45 menit berlalu yang datang terus commuter line, aku menikmati suasana stasiun..banyak orang yang sibuk dengan dunianya masing-masing, tiba-tibaibu-ibu tua datang menawarkan makanan ringan kepadaku, hhmm...aku sempat berpikir jika aku membeli itu ongkosku cukup tidak ya karena aku belum tau tempat ujian dan berapa ongkos yang harus aku keluarkan..
Akhirnya aku bilang tidak padahal aku merasa ingin membeli itu..
"Kereta ekonomi tujuan jakarta kota sedang diberangkatkan dari stasiun depok(depok lama).",terdengar begitu memekakan telinga suara bising customer care.
###
Kuping dan mataku sudah biasa mendengar dan melihat kebisingan serta kesemrawutan kota jakarta, polusi yang tidak menyegarkan pernafasan, metromini melaju kencang meninggalkan stasiun cikin, "Pasar genjiing...pasar genjiiing...",kata pembantu supir.
Aku pun turun dan kebingungan mencari angkutan untuk mencapai lokasi ujian. Aku menanyakan kepada bapak supir bajaj..
Aku:"Permisi Bapak mau tanya angkutan yang menuju smk 14 itu ke arah mana ya..?"
Bapak:"Dari sini naik mobil no. 45 turun langsung di depan sekolahnya"
Aku:"Ooh..Terima kasih bapak.."
Bapak:"Iya..samasama.."
Aku langsung naik mobil no. 45 tapi mobil ini ngetem lima menit berlalu, aku memutuskan turun dan naik bajaj bapak tadi.
Aku:"Pak saya naik bajaj bapak saja, berapa ongkosnya?"
Bapak:"hhmmm...Rp7000"
Aku:"hhmmm...lempengin aja pak 5000, gimana?"
Bapak:"Yah, jauh dek"
Aku:"Ayoo lach Pak..", dengan penuh harap.
Bapak:"Yaudah ayo naik.."
Suara bajaj begitu bising pertama kalinya aku naik bajaj mobil tua dari jaman belanda ini, sensasinya berbeda..
###
Pesan moral yang terkandung: Bapak tadi berhati tulus dan mulia karena ketika ditanya oleh ku dia menjawab dengan kejujuran tidak seperti halnya para supir yang lain ketika ditanya pasti bilangnya "jauh dek, ayo biar sama bapak aja, bapak anterin" dan pastinya akan dikenai tarif yang mahal, tapi bapak tadi tidak dengan kejujuran dia menjalani hidup ini...

0 komentar:

Posting Komentar