Minggu, 10 Juli 2011

Nenek

Mungkin itulah kata-kata yang sangat akrab dan berperan di hidupku ya aku hidup dan dibesarkan bersama nenek ku dikampung halamanku.Sejak perceraian itu tanda-tanda akan hidup sulit itu sudah terlihat
Kakaku duluan kabur kerumah nenekku aku yang tinggal dengan ibu asli dan bapak tiri begitu tidak nyaman, ingin rasanya mengikuti jejak kakak ku akhirnya ketika ibu ku pergi entah kemana meninggalkan ku, aku tinggal bersama nenek(dari ibuku) tapi aku juga tidak nyaman karena yang baik hanya nenek (dari ayahku), akhirnya aku kabur dan pergi ke rumah nenek dari bapakku, entah kenapa aku mulai bisa tersenyum walau hidup sederhana,setelah lulus SDN aku dibawa bapaku ke Depok d isinbilah penderitaanku dimulai hidup dengan ibu tiri, makan bagaikan makan paku, minum bagaikan minum air raksa, tidur seperti diatas durian, serba tidak enak..
kini 7 tahun berlalu, aku telah dewasa telah kuliah (walaupun dari SMP-Kuliah tidak mengeluarkan biaya apapun karena dapat beasiswa) tapi ibu tiri ku seakan tidak rela, seakan-akan dia telah membesarkan ku dengan jerih payahnya,padahal dia tidak bekerja apapun, 7 tahun hidup dalam belenggu tentu tidak singkat, sekarang aku merindukan sang nenek yang membesarkan ku berjasa dalam hidupku ..aku merindukannya..ingin memeluk kulit keriputnya..sekarang nenekku tidak seperti dulu yang masih sanggup bekerja, kini telah renta dia membutuhkan ku..
aku ingin pulang.. bertemu sang penyelamat hidupku..nenek tercinta semoga engkau kelak diterima disisinya..

0 komentar:

Posting Komentar