Selasa, 01 Januari 2013

Kosong I


Berakhir.. berakhir.. berakhir.. itulah yang terlintas dibenak ku, ya liburan telah berakhir, waktunya kembali kepada rutinitas harianku menjalankan hal yang mungkin sedikit menarik dan semakin menantang tapi akan dijalani dengan susah payah penuh dengan kemalasan, beban.. dan beban.. yah, tugas kuliah memang terasa menjadi beban yang sulit dihindari. Hari penantian pun dimulai, pengisian mata kuliah yang harus dilakukan telah pada waktunya, aku masih sedikit enggan untuk membukanya karna aku pikir ini akan sulit, membuka satu web yang dibuka oleh ratusan orang sekaligus, maka dari itu aku lebih memilih tidak peduli dengan itu. Hingga beberapa hari terlewatkan, akhirnya aku mulai mengisi dikarenakan yang lain mungkin telah selesai dengan ‘perang’ pemilihan mata kuliahnya. Setelah aku berhasil masuk, waaw.. semua kelas terisi penuh kecuali mata kuliah yang wajib aku ambil, tetap tersedia. Aku mulai berpikir, buat apa sisa SKS ini? Apa dibiarkan saja tak berdaya, tapi aku mencoba melihat kelas luar dengan harapan masih ada bangku yang tersisa, nyatanya tidak ada hanya ada yang tersisa tapi itu diatas masa kuliahku saat ini. Mungkin aku tidak mendapatkan kelas luar yang aku ingin kan tapi kelas luar yang aku pandang hanya pelengkap itu ternyata masih kosong, seharusnya menjadi kesempatanku yang baik, tapi bagaimana nantinya? Ah.. sudahlah aku memendam semua rasa negatif ku, aku mulai megklik kelas luar itu dan jadwal ku tidak bentrok akhirnya aku berhasil memanfaatkan sisa SKS. Singkat cerita, hari pertama masuk kuliah. Normal tidak ada yang istimewa. Hari kedua kuliah, sedikit asing karna wajah-wajah baru yang aku lihat dan… eh, apakah dia pernah aku lihat? Kenapa? Karna wajahnya tak asing tapi aku tak mengenalnya, hingga mataku sulit mengalihkan pandangan dari wajahnya, sering sekali mata ini melirik ke arahnya hingga beberapa detik, sampai-sampai dia sempat melihatku, heran. Oh.. sungguh tak puas rasanya tak puas, mata ini ingin melihatnya lagi !
Tiiiing… tiiiing… (anggap aja bunyi bel) telah menandakan waktunya bubar kelas, oh.. rasanya masih betah, masih ingin belajar. Sungguh ini rekor baru dalam hidup merasa betah didalam kelas, hingga akhirnyaa waktu-waktu berjalan dengan cepatnya, mata tetap selalu melirik wajahnya, pelajaran demi pelajaran aku lalui dengan lirikan-lirikan kearahnya, wajahnya tidak membuatku bosan, senyumnya tidak garing, mukanya imut, ooh… Tuhan apa ini semua, perasaan ku semakin tak karuan saja, khayalan ku melayang-layang jauh menembus angan tak terbatas, kesenangan demi kesenangan dalam khayalan aku lalui dengan sangat indahnya, sayangnya itu hanya… MIMPI… UTS… sebentar lagi UTS… hadduh, persiapan belum matang untuk matkul yang lain. Untuk matkul yang aku jalani dengannya itu sudah cukup, UTS dimulai, perang dengan rasa galau semalaman pun berakhir karna sebentar lagi akan menyalurkannya kedalam kertas putih suci. “Hei… you, are u ready?” Didalam pikiranku mencoba menyapanya melalui telepati hati dan ternyata tak ada jawaban sama sekali, hanya bisa menatap wajahnya yang lucu, dan itu sudah cukup sebagai jawaban “aku sangat siap menghadapi ini, terima kasih”, “dan mohon hubungi ponselku nanti malam”. Aah… tentu saja jawaban yang mustahil karna tak ada pertanyaan, apalagi jawaban yang kedua ini sangat mustahil jangankan nomer HP nomer sepatunya saja aku tak tahu, payah ! “Dodi Dores, apakah anda sudah selesai?”. Itulah teguran dari dosenku karna mataku mengarah ke wanita itu terus. Tentu aku telah selesai pikirku dan soal aku kerjakan hanya dalam waktu 10 menit, soal yang mudah karna aku belajar dan sedikit menggalau. “sudah, bu.”. aku bergegas mengumpulkan dan bersiap ujian lisan, dan apa yang terjadi ketika aku bangkit berdiri sekilas ku lihat matanya melihat kearahku terus, aku semakin percaya diri karna itu aku anggap sebagai dukungan moral yang membuat hati berbunga sedikit. Ketika dosen mulai mengujiku, ia tidak lantas mengerjakan UTS nya matanya tertuju padaku dengan tajamnya, bibirnya mengembang penuh senyum, mimic wajahnya membahagiakan buat ku. Oh… Tuhan tak kuat aku rasanya, semangat.. semangat.. ! ternyata senyumnya kearahku mecerdaskan otak ku, kedengarannya berlebihan tapi itulah yang ku rasa. Finish !

2 komentar:

BLOG SAIIA mengatakan...

ceritanya bagus ..

Unknown mengatakan...

terima kasih :)

Posting Komentar