Berakhir.. berakhir.. berakhir..
itulah yang terlintas dibenak ku, ya liburan telah berakhir, waktunya kembali
kepada rutinitas harianku menjalankan hal yang mungkin sedikit menarik dan
semakin menantang tapi akan dijalani dengan susah payah penuh dengan kemalasan,
beban.. dan beban.. yah, tugas kuliah memang terasa menjadi beban yang sulit
dihindari. Hari penantian pun dimulai, pengisian mata kuliah yang harus
dilakukan telah pada waktunya, aku masih sedikit enggan untuk membukanya karna
aku pikir ini akan sulit, membuka satu web yang dibuka oleh ratusan orang
sekaligus, maka dari itu aku lebih memilih tidak peduli dengan itu. Hingga
beberapa hari terlewatkan, akhirnya aku mulai mengisi dikarenakan yang lain
mungkin telah selesai dengan ‘perang’ pemilihan mata kuliahnya. Setelah aku
berhasil masuk, waaw.. semua kelas terisi penuh kecuali mata kuliah yang wajib
aku ambil, tetap tersedia. Aku mulai berpikir, buat apa sisa SKS ini? Apa
dibiarkan saja tak berdaya, tapi aku mencoba melihat kelas luar dengan harapan
masih ada bangku yang tersisa, nyatanya tidak ada hanya ada yang tersisa tapi
itu diatas masa kuliahku saat ini. Mungkin aku tidak mendapatkan kelas luar
yang aku ingin kan tapi kelas luar yang aku pandang hanya pelengkap itu
ternyata masih kosong, seharusnya menjadi kesempatanku yang baik, tapi
bagaimana nantinya? Ah.. sudahlah aku memendam semua rasa negatif ku, aku mulai
megklik kelas luar itu dan jadwal ku tidak bentrok akhirnya aku berhasil
memanfaatkan sisa SKS. Singkat cerita, hari pertama masuk kuliah. Normal tidak
ada yang istimewa. Hari kedua kuliah, sedikit asing karna wajah-wajah baru yang
aku lihat dan… eh, apakah dia pernah aku lihat? Kenapa? Karna wajahnya tak
asing tapi aku tak mengenalnya, hingga mataku sulit mengalihkan pandangan dari
wajahnya, sering sekali mata ini melirik ke arahnya hingga beberapa detik,
sampai-sampai dia sempat melihatku, heran. Oh.. sungguh tak puas rasanya tak
puas, mata ini ingin melihatnya lagi !
Tiiiing… tiiiing… (anggap aja
bunyi bel) telah menandakan waktunya bubar kelas, oh.. rasanya masih betah,
masih ingin belajar. Sungguh ini rekor baru dalam hidup merasa betah didalam
kelas, hingga akhirnyaa waktu-waktu berjalan dengan cepatnya, mata tetap selalu
melirik wajahnya, pelajaran demi pelajaran aku lalui dengan lirikan-lirikan
kearahnya, wajahnya tidak membuatku bosan, senyumnya tidak garing, mukanya imut, ooh… Tuhan apa ini semua, perasaan ku semakin
tak karuan saja, khayalan ku melayang-layang jauh menembus angan tak terbatas,
kesenangan demi kesenangan dalam khayalan aku lalui dengan sangat indahnya,
sayangnya itu hanya… MIMPI… UTS… sebentar lagi UTS… hadduh, persiapan belum
matang untuk matkul yang lain. Untuk matkul yang aku jalani dengannya itu sudah
cukup, UTS dimulai, perang dengan rasa galau semalaman pun berakhir karna
sebentar lagi akan menyalurkannya kedalam kertas putih suci. “Hei… you, are u
ready?” Didalam pikiranku mencoba menyapanya melalui telepati hati dan ternyata
tak ada jawaban sama sekali, hanya bisa menatap wajahnya yang lucu, dan itu
sudah cukup sebagai jawaban “aku sangat siap menghadapi ini, terima kasih”, “dan
mohon hubungi ponselku nanti malam”. Aah… tentu saja jawaban yang mustahil
karna tak ada pertanyaan, apalagi jawaban yang kedua ini sangat mustahil
jangankan nomer HP nomer sepatunya saja aku tak tahu, payah ! “Dodi Dores,
apakah anda sudah selesai?”. Itulah teguran dari dosenku karna mataku mengarah
ke wanita itu terus. Tentu aku telah selesai pikirku dan soal aku kerjakan
hanya dalam waktu 10 menit, soal yang mudah karna aku belajar dan sedikit
menggalau. “sudah, bu.”. aku bergegas mengumpulkan dan bersiap ujian lisan, dan
apa yang terjadi ketika aku bangkit berdiri sekilas ku lihat matanya melihat
kearahku terus, aku semakin percaya diri karna itu aku anggap sebagai dukungan
moral yang membuat hati berbunga sedikit. Ketika dosen mulai mengujiku, ia tidak
lantas mengerjakan UTS nya matanya tertuju padaku dengan tajamnya, bibirnya
mengembang penuh senyum, mimic wajahnya membahagiakan buat ku. Oh… Tuhan tak
kuat aku rasanya, semangat.. semangat.. ! ternyata senyumnya kearahku
mecerdaskan otak ku, kedengarannya berlebihan tapi itulah yang ku rasa. Finish !
2 komentar:
ceritanya bagus ..
terima kasih :)
Posting Komentar